Wednesday, August 20, 2008

serial penjelasan hadits al-arba'in nawawiyah 16

Hadits yang ke 16
5-4-2008 (mesjid Al-Falah)
Oleh: H.Rachmat Morado Sugiarto


Janganlah engkau marah


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصِنِي قَالَ لاَ تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ لاَ تَغْضَبْ
رواه البخاري

Yang artinya:

Dari Abu Hurairah R.A bahwasanya seseorang berkata kepada nabi S.A.W : berikanlah aku wasiat. Rasulullah S.A.W menjawab; Janganlah engkau marah
( beliau mengulanginya berkali-kali ) beliau berkata : Jangan lah engkau marah
H.R.Al-Bukhari


Penjelasan:

1. Seorang muslim seharusnya mempunyai akhlaq yang baik mempunyai sifat malu, ketenangan hati, mempunyai sifat tawadhu', sabar , pema'af , murah senyum dalam segala keadaan dan kondisi, tidak berbuat aniaya kepada orang lain.. Sahabat ini datang kepada nabi meminta kepadanya wasiat (wejangan) dan menjawabnya dengan kata yang sangat singkat dan padat :
Janganlah engkau marah !

Telah di riwayatkan oleh Imam At-Thobrani dalam mu'jam Al-Ausath dijelaskan bahwa laki-laki ini adalah Abu Darda' R.A dalam riwayat itu ia berkata: Tunjukkanlah kepadaku satu amalan (perbuatan) yang memasukanku kedalam surga, Rasulullah bersabda: Janganlah engkau marah maka bagimu surga. Ini menunjukkan bahwa Sahabat ini sangat rindu dengan surga dan ia mencari tahu jalan kesurga itu.

Sikap tenang hati dan pengendalian diri adalah jalan mencapai kemenangan dan keridhoan Allah, ketika tabiat buruk yang mendominasi manusia janganlah kita mengikutinya dan membiarkan marah datang sehingga kita dikendalikan dengan kemarahan itu dan berbuat apa yang Allah larang .Kita harus ingat akhlak orang islam yang bertakwa yang Allah sifati dalam firmannya :
surah ali imran
وسارعوا إلى مغفرة من ربكم وجنة عرضها السموات والأرض أعدت للمتقين
الذين ينفقون في السراء والضراء والكاظمين الغيظ والعافين عن الناس والله يحب المحسنين
Yang artinya:
133. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
134. (yaitu) orang-orang yang menaffkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Marah adalah tanda lemahnya seseorang walaupun ia mempunyai otot dan badan yang kuat. Rasulullah S.A.W bersabda:
لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
Yang artinya: bukanlah orang yang kuat adalah orang yang bisa gulat (tidak terkalahkan) akan tetapi orang yang kuat adalah orang yang bisa menahan dirinya ketika marah . Hadits Muttafaq 'alaih dari Abu Hurairah R.A.

2. Dampak dari marah:

Dampak negatif untuk diri sendiri: dampak pada akhlak, jiwa , badan, kita bisa bayangkan orang ketika marah warnanya berubah , darahnya naik, gerakannya tidak seimbang, omongannnya menjadi gagap. Mulailah lisannnya mengucapkan perkataan yang keji, mencela bahkan bisa jadi mengucapkan perkataan yang haram yang kadang keluar dari islam, seperti perkataan kufur , dan menghina agama. Juga apa yang dilakukan dari perbuatan yang buruk bisa mencelakakan hartanya atau raganya.

Dampak negatif untuk masyarakat: menimbulkan kebencian di dalam hati, memberkan kesan buruk kepada manusia dan bisa saja menyakiti orang islam dan meninggalkan mereka, menambah senang dengan musibah yang menimpa mereka, menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara teman , putusnya silaturahim antara kerabat maka kehidupan akan hancur dan masyarakat akan runtuh.

3. Sebab marah:

Sombong , membangga-banggakan diri atas manusia, menjelek-jelekan atau mengolok-olok orang lain, terlalu banyak gurau terlebih pada suatu yang tidak benar dan baik, banyak berdebat dan intervensi yang tidak penting, tamak terhadap kelebihan harta dan jabatan.

4.Cara menanggulangi marah:

a.Melatih diri dan membiasakan untuk berakhlak baik , seperti sabar, tenang hati, yakin dalam segala perkara, berpikir sebelum bertindak dan mengambil keputusan.

b.Menahan emosi ketika menghadapi sesuatu yang membuat marah, mengingat akibat marah, mengingat ketuamaan orang yang menahan marah dan mema'afkan orang yang berbuat buruk padanya.

c.Dalam hadits hasan yang diriwayatkan oleh ahmad, abu daud , tirmizi, ibnu majah dari Mu'adz bin Anas dari Nabi S.A.W bersabda: Barang siapa yang menahan marah sedangkan ia bisa melakukannya maka Allah akan memanggilnya hari kiamat diatas semua mahluk sampai Allah menyuruh memilih bidadari yang ia inginkan…

Meminta lindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk (membaca isti'adzah) .. Allah Berfirman :
$¨BÎ)ur š¨Zxîu”\tƒ z`ÏB Ç`»sÜø‹¤±9$# Øø÷“tR õ‹ÏètGó™$$sù «!$$Î/ 4 ¼çm¯RÎ) ìì‹ÏJy™ íOŠÎ=tæ ÇËÉÉÈ
Artinya: Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan Maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.

Dalam Shahih Bukhari dan Muslim dari Sulaiman bin Shurad R.A berkata: Dua orang saling mencela , kami sedang berada disisinya seseorang diantara keduanya sedang mencela. Temannya marah dan mukanya merah kemudian Nabi bersabda: sesungguhnya aku tahu satu kalimat kalau ia mengucapkannya maka akan hilang marahnya yaitu 'Audzu billaHi minasy Syaithonirrajim…

D.Merubah kondisi kita ketika marah.
Dalam hadits Shohih yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Daud dari Abi zarr R.A … Sesungguhnya Rasulullah S.A.W bersabda : apabila salah satu diantara kalian marah dan dia sedang berdiri maka duduklah, maka apa bila telah hilang marahnya (berdiri kembali) apabila belum hilang maka berbaringlah..

Diam (meninggalkan percakapan) karena kalau ia berbicara maka mungkin saja ia akan mengucapkan perkataan yang menambah kemarahannya atau akan berbicara dengan perkataan yang dia akan menyesal setelahnya. Dalam hadits Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad Rasulullah bersabda; Apabila seseorang diantara kalian marah maka diamlah ia. Hadits shohih.

5.Marah yang terpuji:

Yaitu marah untuk Allah. Jika marah untuk balas dendam dan untuk selain Allah dan selain menolong agama Allah adalah marah yang tercela, maka marah untuk Allah karena adanya menganiaya kehormatan agama seperti menentang aqidah ,atau merusak akhlaq atau ibadah, atau karena perampasan atas diri muslim atau harta dan harga dirinya maka dalam keadaan seperti ini adalah terpuji . Allah berfirman:

Surat At-Taubah 14-15 yang artinya:
Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman.
Dan menghilangkan panas hati orang-orang mukmin. dan Allah menerima Taubat orang yang dikehendakiNya. Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Dalam Shahih bukhari dari 'Aisyah : Rasulullah tidak pernah membalas (marah) atas segala sesuatu yang menimpanya sampai hurumatillah di di rampas maka ia marah untuk Allah.

6.Pelajaran yang diambil dari hadits:

Hadits ini mengajarkan kita agar memberikan nasihat dan mengenal jalan kebajikan, menambah, mencari ilmu yang bermanfa'at dan mau'izhah hasanah.
Juga mengajarkan untuk sedikit berbicara, memperbanyak amal, dan mendidik dengan contoh yang baik.

No comments:

Post a Comment

tinggal kan comment anda disini