Wednesday, November 26, 2008

khutbah ied adha 1429 H

Khutbah idul adha 1429H/ 8 Desember 2008
Pelajaran-pelajaran dari Qurban dan Haji
Di Kukusan, Depok

إن الحمد لله نستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له
وأشهد ألا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله لا نبي بعده.
قال الله تعالى : يآيها الذين آمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون
يآبها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبث منهما رجالا كثيرا واتقوا الله الذي تساءلون به والأرحام
إن الله كان عليكم رقيبا
يآيها الذين آمنوا اتقوا الله وقولوا قولا سديدا يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما
اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على آل إبراهيم وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على آل إبراهيم فى العالمين إنك حميد مجيد

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam sang pengasih dan penyayang hamba-Nya. Sang pelimpah karunia yang tak tehingga kepada seluruh mahluk-Nya. Syukur kami panjatkan kepada-Mu Ya Allah agar kami terus menjadi hamba-hamba yang selalu bersyukur kepada-Mu Ya Allah.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita , panutan kita semua, qudwah dan uswah hasanah kita nabi Muhammad S.A.W. beserta para keluarga, sahabat dan pengikutnya yang selalu berjuang mempertahankan sunnahnya.
Pada hari yang penuh berkah ini, pada hari yang agung ini kita merayakan hari ied ini dengan shalat di tempat ini. Ya Allah jadikanlah kami orang yang selalu bersyukur kepada-Mu.
Tanggal 10 zul hijjah ini memilik sejarah dan kisah yang seluruh muslim seharusnya mengetahuinya.
Kejadian yang pertama adalah penyembelihan nabi ismail alaihassalam. Yang Allah ceritakan dalam surah as-shaffat ayat 100-109:
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ (100) فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلَامٍ حَلِيمٍ (101) فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ (102) فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ (103) وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ (104) قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (105) إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلَاءُ الْمُبِينُ (106) وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ (107) وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ (108) سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ (109) كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (110) إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ (111) وَبَشَّرْنَاهُ بِإِسْحَاقَ نَبِيًّا مِنَ الصَّالِحِينَ (112)



Yang artinya:
100. (Ibrahim berkata):. Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.
101. Maka kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.
102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".
103. Tatkala keduanya Telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ).
104. Dan kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,
105. Sesungguhnya kamu Telah membenarkan mimpi itu. Sesungguhnya Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
106. Sesungguhnya Ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
107. Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
108. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang Kemudian,
109. (yaitu)"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim".
110. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
111. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba kami yang beriman.
112. Dan kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh.

Pelajaran-pelajaran dari kurban:
1. Mimpi nabi adalah perintah Allah yang harus dilaksanakan.
2. Pentingnya mendidik anak dengan baik. Juga pentingnya memberikan contoh yang baik kepada anak agar mereka bisa baik seperti orang tuanya.
Surah An-Nisa ayat 9:
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
Tingkat kriminalitas yang tinggi di negeri yang kita cintai ini salah satu penyebabnya adalah kurangnya bimbingan orang tua kepada anaknya sehingga anak menjadi rusak. Orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaaan, bisnis dan perkara dunia lainnya sehingga mereka lupa untuk mendidik anaknya sendiri.
3. Pentingnya kederisasi dan re-generasi anak agar mereka bisa melanjutkan visi dan misi orang tua. Agar mereke melanjutkan dakwah islam. Agar mereke mempertahankan islam. Menyeberkan ilmu yang bermanfa’at tanpa terputus hingga hari kiamat. Kaderisasi dan regenerasi adalah perbuatan yang dilakukan oleh para nabi. Lihatlah bagaimana nabi Ya’qub mengkader anak-anaknya dan ingin memastikan pengkaderisasiannya telah berhasil:
أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنْ بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَهَكَ وَإِلَهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ
وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
Apakah kalian meyaksikan ketika Ya'qub kedatangan maut, ketika ia Berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kalian sembah sepeninggalku?" mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan yang Maha Esa dan kami Hanya tunduk patuh kepada-Nya". Surah Al-Baqarah ayat 133.
4. Berdialog dengan anak adalah merupakan cara terbaik dalam mendidik anak yang akan mempererat hubungan silaturrahim antara orang tua dan anaknya. Cara mendidik anak dengan kasar akan menjadikan jarak yang jauh antara orang tua dan anaknya.
5. Ketaatan nabi Isma’il A.S kepada ayahnya nabi Ibrahim A.S adalah karena ia mengetahui bahwa perintah untuk menyembelihnya adalah perintah Allah. Ta’at kepada orang tua adalah bentuk ibadah kepada Allah. Al-qur’an selalu mengiringi perintah tauhid dengan perintah berbakti kepada orang tua. Terlebih perintah itu adalah perintah Allah yang disampaikan oleh orang tua.
6. Macam-macam sabar:
a. sabar dalam menjalankan perintah Allah seperti sabar dalam melaksanakan shalat, zakat haji juga termasuk perintah yang berat ini yang dibebankan kepada nabi Ibrahim A.S yaitu menyembelih anaknya sendiri. Namun Allah gantikan dengan sembelihan kurban yang lain yaitu seekor domba.
b. Sabar dalam meninggalkan maksiat. Sabar untuk tidak mencela dan memaki orang. Sabar untuk tidak mengganggu orang. Sabar untuk tidak minum minuman keras atau berzina dan segala apa yang Allah larang. Orang perlu sabar dalam meninggalkan suatu dosa apalagi dosa itu telah ia sering lakukan sebelumnya. Ia perlu kesabaran yang tinggi agar ia tidak mengerjakan dosa itu lagi dan bisa sepenuhnya menjauhkannya.
c. Sabar atas musibah yang menimpanya. Ridha dengan apa yang Allah tentukan untuknya. Pasrah kepada Allah dan meminta kepada-Nya agar digantikan dengan kebaikan. Di zaman yang segala sesuatunya telah naik harganya. Mulai kebutuhan sandang dan pangan, biaya pendidikan sampai jatuhnya harga rupiah. Semua itu harus kita jalani dengan penuh kesabaran dan ikhlas tanpa harus berputus asa. Meminta kepada Allah agar selalu diluaskan rizki dan diberikan kebaikan dari mushibah yang telah dialami.
Sebagaimana dalam hadits rasulullah S.A.W.:
اللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا
Ya Allah berilah aku pahala dalam musibah (yang aku alami) dan gantikanlah untukku kebaikan darinya. H.R.Muslim dari Ummu Salamah R.A.
7. Berserah diri kepada Allah atas segala keputusan dan perintah-Nya. Menjalani perintah-Nya tanpa ragu atas sesuatu yang berkaitan dengan dunia. Jangan lah pernah merasa rugi mengeluarkan uang untuk beribadah. Beribadah haji, berkurban, bersedekah, berzakat. Semua itu kita harus jalankan dengan ikhlas dan tanpa ragu sedikitpun. Allah tidak akan menjadikan kita sengsara karena kita mengeluarkan harta untuk ibadah.
8. Beragama Islam artinya kita tunduk atas segala perintah Allah dan rasul-Nya tanpa mengedepankan akal dan perasaan. Karena Islam artinya kita siap melaksanakan apa yang diperintahkan walaupun tidak sesuai dengan akal dan perasaan kita. Kisah penyembelihan nabiah , Isma’il ini adalah bukti nyata atas sikap pasrah kepada segala yang diperintahkan , walaupun menurut akal sehat dan perasaan kita ini adalah perbuatan tidak bisa diterima. Bagaimana mungkin seorang bapak akan menyembelih anaknya sendiri. Anaknya yang pertama dan dalam usia muda belia. Namun Ibrahim A.S. tahu ini adalah perintah Allah yang harus dilaksanakan. Segala perasaan atau pun nalar harus dikebelakangkan.


Kejadian yang kedua pada bulan zulhijjah ini adalah ibadah haji dengan seluruh manasiknya.
Ya Allah berikan rizki kepada kami yang belum pernah haji agar bisa melaksanakan ibadah tersebut. Ya Allah berikanlah kepada kami yang telah haji agar dapat beribadah haji lagi dan menjadi hamba-hamba Mu yang benar-benar hajinya diterima.
Ibadah haji memilki pelajaran-pelajaran yang sangat berarti bagi seluruh ummat islam diantaranya;
Melepaskan diri dari segala kemewahan, kekayaan dan kesombongan. Seorang haji memakai pakaian ihram yang sama dengan yang lainnya. Tidak ada perbedaan antara yang kaya dan yang miskin. Orang yang kaya melepaskan segala kemewahan. Melepaskan dasinya, jasnya sepatunya yang mahal dan hanya memakai dua helai kain putih, jauh dari segala kemewahan. Orang yang miskin menyadari bahwa kedudukan manusia disisi Allah adalah sama. Oleh sebab itu seorang yang telah haji semestinya meninggalkan sifat takabbur dan ingin dipuji orang. Tidaklah wajar seseorang yang telah haji ingin dipuji dengan gelarnya. Justru gelar yang manusia berikan kepadanya seharusnya menggerakannya untuk selalu ta’at kepada Allah.
Melempar jamrah (melempar batu-batu kecil) di tempat jamarat mengingatkan kita akan cobaan yang dialami Ibrahim A.S ketika ia ingin menyembelih anaknya. Para syeitan mencoba menghalangi jalannya dan merayunya agar tidak meyembelih anaknya. Nabi Ibrahim akhirnya melempar batu-batu kecil itu di tempat jamarat yang tiga untuk mengusir para syeitan yang merayu dan menghalangi pelaksanaan perintahan Allah itu. Ini adalah bukti nyata bahwa syeitan adalah musuh yang paling nyata bagi manusia. Seorang muslim harus benar-benar memusuhi syeitan. Karena mereka adalah musuh orang yang beriman sesuai dengan firman Allah dalam surah fathir ayat 6:
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
Sesungguhnya syeitan itu adalah musuh sekalian maka jadikanlah ia musuh. Sesungguhnya ia mengajak kelompoknya agar menjadi penghuni api neraka.
Ummat islam adalah ummat yang satu. Allah berfirman:
إِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ
Sesungguhnya ummatmu adalah ummat yang satu dan Aku adalah tuhan kalian maka sembahlah Aku. Surah al-anbiya 92.
Ummat yang satu yaitu ummat yang hanya menyembah Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatupun. Tidak membenarkan perdukunan, ramalan dan segala bentuk praktek syirik yang ada. tidak menyembah berhala atau mengagungkan benda-benda tertentu.
Ummat islam adalah ummat yang satu. Yaitu ummat yang mempunyai satu kiblat “ka’bah” . mempunyai ajaran yang satu yaitu ajaran al-qur’an dan sunnah. Ummat islam adalah ummat yang hanya mengenal satu kewarganegaraan yaitu kewarganegaraan “Islam”. Datangnya para jema’ah haji dari seluruh penjuru dunia membuktikan bahwa mereka beridentitas satu yaitu Islam itu sendiri.
Ummat islam memang berbeda bahasa dan warna kulit namun mereka beridentitas islam. Allah berfirman dalam surah arrum ayat : 22
وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِلْعَالِمِينَ
Dan dari tanda-tanda kekuasaannya adalah penciptaan langit dan bumi dan perbedaan lisan-lisan kalian dan warna-warna kalian. Sesungguhnya pada hal itu terdapat tanda-tanda kekuasan Allah bagi orang-orang yang mengetahui.
Haji adalah ritual yang mengingatkan kita akan hari “mahsyar”. Hari yang mengumpulkan manusia dari zaman Adam A.S. sampai akhir ummat nabi Muhammad S.A.W untuk dihitung segala perbuatan dan amalannya yang ia telah lakukan di kehidupan dunia.
Di padang Arafah dan di Mina para jama’ah haji berkumpul dalam satu tempat untuk memenuhi panggilan Allah. Mereka berkumpul ditempat yang panas. Mereka berdesak-desakan dan hanya memakai dua helai kain tanpa memakai tutup kepala. Hal itu mengingatkan kita kepada kedasyhatan hari mahsyar yang matahari pada waktu itu sangat dekat dengan kepala manusia. Orang dalam keadaan seperti ini ia akan mengingat-ngingat segala apa yang ia telah lakukan. Ia akan mengingat-ngingat segala dosa dan kesalahannya.
Pesan Haji Rasulullah S.A.W
Dalam hadits yang panjang yang diriwayatkan oleh Muslim dari hadits Jabir R.A:
..إِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا أَلَا كُلُّ شَيْءٍ
مِنْ أَمْرِ الْجَاهِلِيَّةِ تَحْتَ قَدَمَيَّ مَوْضُوعٌ وَدِمَاءُ الْجَاهِلِيَّةِ مَوْضُوعَةٌ..
Sesungguhnya darah-darah kalian dan harta-harta kalian adalah haram atas kalian seperti haramnya hari kalian ini dalam bulan kalian ini di negeri kalian ini. Ingatlah setiap sesuatu dari perkara jahiliyyah telah ditinggalkan. Darah-darah jahiliyyah telah ditinggalkan.
..فَاتَّقُوا اللَّهَ فِي النِّساءِ فَإِنَّكُمْ أَخَذْتُمُوهُنَّ بِأَمَانِ اللَّهِ وَاسْتَحْلَلْتُمْ فُرُوجَهُنَّ بِكَلِمَةِ اللَّهِ وَلَكُمْ عَلَيْهِنَّ
أَنْ لَا يُوطِئْنَ فُرُشَكُمْ أَحَدًا تَكْرَهُونَهُ فَإِنْ فَعَلْنَ ذَلِكَ فَاضْرِبُوهُنَّ ضَرْبًا غَيْرَ مُبَرِّحٍ وَلَهُنَّ عَلَيْكُمْ رِزْقُهُنَّ
وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَقَدْ تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ إِنْ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ كِتَابُ اللَّهِ..
Maka bertakwalah kepada Allah dalam perempuan. Karena sesunggunya kalian mengambil mereka dengan amanat dari Allah dan kalian menjadi halal atas kemaluan-kemaluan mereka dengan kalimat Allah. Bagi kalian janganlah sampai mereka memasukkan kedalam rumah kalian orang-orang yang memang kalian tidak menginginkan mereka masuk. Maka apabila mereka melakukan hal itu maka pukul lah mereka yang tidak melukai. Dan berikanlah kepada mereka rizkinya dan pakaiannya dengan baik. Dan aku telah meninggalkan sesuatu yang kalian tidak akan tersesat setelahnya apabila kalian berpegang teguh dengannya yaitu Kitabullah.
Dipenghujung khutbah ini khatib berpesan kepada khatib sendiri dan jama’ah sekalian agar selalu berkorban dalam memperjuangkan islam baik dengan harta ataupun jiwa. Agar berpegang teguh kepada ajaran Al-Qur’an dan sunnah shahihah sebagai pedoman hidup seorang muslim dan penuntunnya.
Khatib juga mengajak kita semua untuk selalu banyak bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita agar kita selalu disayangi Allah dan diberkahi-Nya.



اللهم اجعلنا شاكرين على نعمك التي أنعمت علينا واجعلنا صابرين على المصائب
التي أحيطت بنا . اللهم ارفع عنا المصائب كلها .اللهم اجعل هذا البلد آمنا مطمئنا يأتيه رزقه رغدا من كل مكان
اللهم اغفر لنا ذنوبنا ولوالدينا وارحمهم كما ربونا صغارا
اللم ارزقنا رزقا حلالا واسعا مباركا فيه. اللهم اجعلنا ممن يعلي كلمتك إلى يوم الدين. اللهم اجعلنا من المتمسكين بالكتاب والسنة إلى يوم نلقاك. آمين يا الله يا رب العالمين
وصلى اللهم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم.

Tuesday, November 18, 2008

Arti bulan-bulan Islam

Arti Bulan-Bulan Islam

Mungkin kita lebih hafal bulan-bulan masehi dari pada bulan-bulan islam/hijriyah. Bulan – bulan islam yang kita miliki sebenarnya memiliki arti-arti. Bulan-bulan itu bukan hanya sekedar nama. Berikut arti bulan-bulan tersebut:
1. Muharram adalah bulan pertama dalam bulan-bulan Islam. Dinamakan bulan muharram karena orang arab sebelum islam mengharamkan peperangan pada bulan itu.
2. Shafar adalah bulan yang kedua. Diberi nama seperti itu karena negeri-negeri arab menjadi kuning. Dalam arti negeri-negeri itu kosong dari penduduknya. Karena mereka keluar untuk perang dan mencari makanan dan berpergian menjauhi udara panas.
3. Rabi’ul Awwal. adalah bulan yang ketiga dari bulan islam yang berarti musim semi. Penamaan bulan ini terjadi pada musim semi. Oleh sebab itu dinamakan dengan “rabi’” yang berarti musim semi.
4. Rabi’ul Akhir. Diberi nama itu karena bulan ini masih dalam musim semi pada waktu itu. Tidak disebut rabi’ul tsani karena hal itu akan menimbulkan kesan bahwa bulan itu ada ketiga nya “ats-tsalits” padahal bulan rabi’ ada dua saja.
5. Jumadal Ula: diberi nama seperti itu karena bulan ini berada pada musim dingin pada waktu itu. Ketika Air menjadi beku.
6. Jumadal Akhirah. Diberinama seperti itu karena bulan itu ketika itu berada pada musim dingin juga. Tidak juga disebut jumada tsaniyah untuk menghilangkan dugaan adanya jumada tsalitsah ( jumada yang ketiga). Padahal jumada hanya ada dua.
7. Rajab. Diberinama seperti itu karena orang arab ketika itu mengagungkan bulan itu dengan meninggalkan peperangan. Dikatakan rajabasy-syai’a artinya mengagungkan sesuatu .
8. Sya’ban. Bulan yang kedelapan. Dinamakan sya’ban karena orang arab pada waktu itu berpencar untuk melakukan peperangan setelah mereka berdiam di bulan rajab.
9. Ramadhan adalah bulan yang kesembilan. Ramadhan diambil dari ramdha yaitu sangat panas. Ketika itu bukan ini sangat panas. Dari ramadhatil hijarah apabila batu menjadi panas karena matahari.
10. Syawwal bulan ke 10. Dinamakan syawwal karena waktu itu onta berkurang dan kering susunya. Ada juga arti yang kedua yaitu syawwal. Dari kata شول yang artinya mengangkatnya. Bulan syawwal adalah bulan peningkatan.
11. Zul Qa’dah: dinamakan seperti itu. Karena orang arab ketika itu berdiam dari berperang mereka menganggapnya sebagian dari bulan-bulan haram.
12. Zul Hijjah bulan ke 12. Karena orang arab mengenal haji pada bulan ini.
Bulan haram ada 4 : muharram, dzul qa’dah, dzul hijjah dan rajab. Didalam bulan-bulan ini diharamkan terjadinya pertumpahan darah.

Saturday, November 15, 2008

renungan-renungan Al-Quran 1

Renungan-renungan Al-Qur’anتأملات قرآنية
Oleh: H.Rachmat Morado Sugiarto,Lc.MA

Biodata singkat penulis

Kelahiran Depok, 6 februari 1982.
Pendidikan:

SDN Mekarjaya 7 Depok 1987-1993.
MTS Al-Hamidiyah Sawangan Depok 1993-1996.
MAK (Madrasah Aliyah Keagamaan) Darussalam Ciamis Jabar 1996-1999.
S1 Jurusan Hadits, Fakultas Ushuluddin, Universitas Al-azhar Kairo Mesir 1999-2003.
S2 Konsentrasi Studi Quran Jurusan Studi Islam Fakultas Adab dan Humaniora,
Universitas Maulay Ismail Meknes Maroko 2004-2007.

Pengalaman mengajar:

Guru Tahfizh Al-Quran di SMP-SMA Madina Islamic School Tebet 2007 sampai sekarang.
Dosen Tahsin dan Tahfizh Al-Quran, Ilmu Al-Qur’an dan Ilmu Hadits di STAI
(Sekolah Tinggi Agama Islam) Al-Qudwah Depok 2007 sampai sekarang.
Dosen Agama Islam di Universitas Indraprasta PGRI Tanjung Barat Jakarta Selatan 2008 sampai sekarang





Kontak:

Email : ibnu_abidaud@yahoo.com
Blog : www.everythingaboutrachmat.blogspot.com

Definisi Al-Qur’an

• Al-Qur’an dalam bahasa berarti : membaca dan mengumpulkan
• Adapun dalam istilah:
• Perkataan Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad S.A.W dengan perantaraan Jibril A.S. dengan jalan yang mutawatir (yang diriwayatkan -ditransfer- oleh jumlah yang besar pada setiap generasinya yang tidak memungkinkan adanya kebohongan)

Oleh sebab itu Al-Qur’an :
Dari definisi Al-Qur’an yang telah disebutkan jelaslah bahwa Al-Qur’an adalah wahyu yang hanya di turunkan kepada nabi Muhammad S.A.W
-Tidak ada keraguan satu huruf pun di dalam Al-Qur’an, karena Al-Qur’an diriwayatkan (di transfer) oleh banyak orang pada setiap generasinya.
-Al-Qur’an tidak ditambah dan tidak dikurang setelah Rasulullah S.A.W wafat.

Bahasa Al-Qur’an:

Bahasa Al-Qur’an adalah bahasa arab dengan beberapa dialek yang ada pada zaman rasulullah S.A.W. hal ini yang disebut dalam ilmu Al-Qur’an dengan “turunnya al-qur’an dengan 7 huruf”. juga dalam pembahasan riwayat 10 yang mutawatir.

Dari Abdurrahman bin Abdil Qari` ia berkata saya mendengar ‘Umar bin Al-Khattab R.A berkata: saya mendengarkan Hisyam bin Hakim bin Hizam membaca surah Al-Furqan berbeda dengan bacaan yang saya baca yang rasulullah S.A.W ajarkan kepada saya. Hampir saja saya ingin mendatangi rasulullah S.A.W kemudian aku menundanya sampai ia pergi. Aku pun memakaikan mantelnya dan mendatangi rasulullah S.A.W dengannya. Aku berkata: saya mendengarkan orang ini membaca al-qur’an tidak sama dengan apa yang engkau bacakan kepadaku.Rasul pun berkata kepadaku : hadapkan orang itu kesini. Kemudian Rasul mengatakan kepadanya ; bacalah! Kemudian ia membaca. Rasulullah mengatakan : beginilah Al-Qur’an diturunkan. Rasulullah berkata kepadaku: bacalah. Maka aku membaca.Rasul berkata beginilah Al-Qur’an diturunkan. Sesungguhnya Al-Qur’an diturunkan dengan 7 huruf. Maka bacalah yang termudah darinya. (H.R.Bukhari)


Al-Qur’an adalah Mu’jizat

Mu’jizat adalah hal yang luar biasa,menantang dan tidak tertandingi yang diberikan kepada nabi untuk membuktikan kenabiannya. Mu’jizat nabi Muhammad S.A.W adalah Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia.

Mu’jizat Al-Qur’an

• Berkaitan dengan sastranya yang tinggi yang mengalahkan para ahli sastra,pujangga pada zaman itu. (Qs: 17;88) , (Qs:11;13), (Qs:2;23)
Berkaitan dengan cara penyusunannya.
• Berkaitan dengan isinya. Yang mencakup petunjuk bagi manusia. Yang disebutkan oleh ahli ilmu Al-Qur’an
• Cerita tentang umat-umat sebelumnya.
• Kejadian yang akan datang.
• Syari’atnya yang indah.
• Ilmu pengetahuan yang dikandungnya.
• Pengaruh Al-Qur’an kepada manusia .
• Untuk orang yang belum mendalami bahasa arab dan sastranya, mu’jizat al-quran bagi mereka adalah dari segi maknanya .

Mu’jizat Al-Qur’an dari segi maknanya:
Renungan-renungan Al-Qur’an yang menyingkap hal-hal yang mempertebal keimanan seorang muslim.

1.Cara sampai kepada renungan-renungan Al-Qur’an
2.Pertama adalah membacanya berulang-ulang dan berkali-kali.
3.Kedua Membaca arti dan terjemahannya berulang-ulang dan berkali.
4. Beri penekanan kepada ayat-ayat tertentu. Surat-surat tertentu,bagian-bagian tertentu.
5.Memahami perumpamaan-perumpaan Al-Qur’an
6. Dapatkan renungan-renungan.
7.Ayat-ayat renungan

ORANG-ORANG JUJUR

Allah berfirman Qs:5;119=
قال الله هذا يوم ينفع الصادقين صدقهم لهم جنت تجري من تحتها الأنهار خالدين فيها أبدا رضي الله عنهم ورضوا عنه ذلك الفوز العظيم

Allah berfirman : Pada hari ini akan memberikan manfa’at kepada orang-orang yang jujur kejujuran mereka. Bagi mereka surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai..
Jika kita renungi ayat ini, kejujuran mungkin tidak banyak bermanfa’at di dunia ini, terlebih pada zaman sekarang ini. Kebanyakan orang menggunakan kebohongan untuk kepentingannya. Bahkan karena takut untuk mengatakan yang benar (hak) mereka menggunakan kebohongan. Namun kejujuran itu akan sangat bermanfa’at pada hari kiamat. Allah akan buktikan bahwa jujurlah yang memberi manfa’at bagi ahlinya. Ayat ini mengajak kita untuk selalu konsisten dengan kejujuran. Agar kita bisa selamat nanti hari kiamat.

TEMPAT DUDUK KEJUJURAN DI SURGA
Allah berfirman (QS:54;55)

إن المتقين في جنات ونهر في مقعد صدق عند مليك مقتدر

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa di surga-surga dan sungai. Di tempat duduk kejujuran disisi Maha raja yang maha menguasai
Ayat ini jika kita renungi Allah sangat memuliakan kejujuran. Sehingga allah namakan tempat duduk orang yang bertakwa disisinya dengan tempat duduk kejujuran. Walaupun kebanyakan ahli tafsir menafsirkan dengan tempat duduk kemulian. Sekali lagi Allah mengajak kita agar selalu jujur untuk mencapai ketakwaan. Juga bisa disimpulkan bahwa tidaklah bertakwa kecuali orang yang jujur.

Sodaqah
Qs:34;39 (surah saba’)
قل إن ربي يبسط الرزق لمن يشاء من عباده ويقدر له وما أنفقتم من خير فهو يخلفه وهو خير الرازقين

Katakanlah sesungguhnya Tuhan-ku meluaskan rizki bagi orang yang ia kehendaki dan yang meyempitkannya. Dan apa saja yang engkau infak kan dari kebaikan maka Ia akan menggantinya dan Ia lah sebaik-baiknya pemberi rizki.
Jika kita dalami kata “dan apa saja yang engkau infak kan dari kebaikan maka Ia akan menggantikannya” . Maka kita akan meyakini bahwa orang yang bersedekah tidak akan rugi bahkan harta yang sudah dikeluarkan akan digantikan oleh Allah di Dunia dan di Akhirat. Jika kita meyakini dan mengimani ayat ini dengan sebenar-benarnya Allah akan menunjukkan kepada kita bagaimana harta yang kita keluarkan akan Allah ganti tak lama setelah kita kita bersedekah bahkan bilangannya berlipat.

SEDEKAH MENDATANGKAN KEMUDAHAN
Qs:65;7 surah At-Thalaq
لينفق ذو سعة من سعته ومن قدر عليه رزقه فلينفق مما آتاه الله لا يكلف الله نفسا إلا ماآتاها سيجعل الله بعد عسر يسرا
Agar berinfak orang yang mempunyai keluasan rizki. Dan orang yang sedikit rizkinya maka hendaklah ia berinfak dengan apa yang Allah berikan kepadanya. Allah tidak akan membebani seseorang kecuali dengan apa yang Allah berikan kepadanya. Allah akan menjadikan kemudahan setelah kesusahan. Ayat ini kalau kita renungi dari awal sampai akhir ayatnya adalah perintah untuk berinfak dalam keadaan lapang rizki ataupun tidak lapang. Allah akan menjadikan kemudahan setelah kesusahan. Artinya Allah akan mempermudah urusan-urusan orang yang bersedekah.

Kesusahan akan mendatangkan kemudahan
Qs:94;5-6 surah asy-Syarh (insyirah)
فإن مع العسر يسرا إن مع العسر يسرا
Maka sesungguhnya dengan kesusahan ada kemudahan. Sesungguhnya dengan kesusahan ada kemudahan.
Ulama nahwu mengatakan; yang ma’rifah apabila diulang maka yang kedua itu adalah yang pertama. Namun apabila nakirah itu diulang maka yang kedua bukanlah yang pertama. Artinya kesusahan disini sekali, namun akan mendatangkan dua kemudahan. Allah meyakinkan itu dengan taukid (penegasan) dengan فإن dan إن, namun banyak orang yang meragukan itu dan justru putus asa. Padahal Allah sudah menjanjikan itu.

Hidup di Dunia dipenuhi perhiasan yang keji
Qs:5;100 surah Al-Maidah
قل لا يستوي الخبيث والطيب ولو أعجبك كثرة الخبيث فاتقوا الله يآ أولى الألباب لعلكم تفلحون
Katakanlah wahai Muhammad S.A.W tidaklah sama yang keji dengan yang baik. Walaupun banyak hal yang keji yang membuatmu takjub. Maka bertakwalah wahai yang mempunyai akal agar kamu bertakwa.
¢ Jika kita renungi ayat ini sering kita dapatkan di dunia ini hal yang indah namun itu keji dan diharamkan Allah. Misalnya korupsi. Itu adalah satu kenikmatan bagi pelakunya. Namun hal itu adalah keji. Ini menunjukkan bahwa di dunia banyak hal yang indah namun itu keji. Kebalikannya banyak hal yang tidak menakjubkan namun itu baik dan thayyib.

Ilmu tidak pernah mengenal umur
Qs:2;74

ثم قست قلوبكم من بعد ذلك فهي كالحجارة أو أشد قسوة
وإن من الحجارة لما يتفجر منه الأنهار وإن منها لما يشقق فيخرج منه الماء وإن منها لما يهبط من خشية الله وما الله بغافل عما تعملون
Kemudian hati kalian menjadi keras seperti batu atau lebih keras. Sesungguhnya dari batu ada yang berpancar darinya sungai-sungai. Sesungguhnya darinya ada yang terbelah maka keluar darinya air. Diantara air ada yang jatuh karena takut kepada Allah. Dan tidaklah Allah lalai atas apa yang kalian perbuat.
Lihatlah perumpaan yang sempurna ini. Allah menjelaskan bahwa batu yang keras saja bisa memancarkan air. Ada juga yang terbelah mengeluarkan air. Ilmu adalah air yang mengalir. Batu adalah otak yang susah untuk menerima. Setidak cerdas apapun otak ini karena umur atau yang lainnya ia akan menerima ilmu dengan usaha yang berkelanjutan. Dulu kita sering mendengar menuntut ilmu diwaktu kecil seperti mengukir diatas batu, belajar di waktu kecil seperti mengukir di atas air.Ini tidak sesuai dengan prinsip ayat ini yang selalu memberi semangat untuk menuntut ilmu.

Orang yang senang di dunia bukan berarti Allah meridhainya

Qs:28;61 (surah al-qashas)
أفمن وعدناه وعدا حسنا فهو لاقيه كمن متعناه متاع الحياة الدنيا ثم هو يوم القيامة من المحضرين
Apakah orang yang kami janjikan dengan janji yang baik seperti orang yang kami berikan kepadanya keindahan (kesenangan) kehidupan dunia kemudian ia pada hari kiamat ia termasuk orang-orang yang dihadirkan untuk neraka.
Bagian yang pertama. orang yang beriman yakin dengan apa telah Allah janjikan kepadanya walaupun mereka tidak bisa hidup enak dan senang. Dia yakin akan bertemu Allah di surga.
Bagian kedua dari ayat ini. Orang yang hidupnya senang didunia ini belum tentu dia akan selamat di akhirat dari api neraka. Juga bukan berarti Allah meridhai apa yang ia perbuat. Karena ukuran ridha dalam ayat ini adalah keselamatannya nanti di akhirat. Oleh sebab itu kita jangan kaget apabila kita banyak dapatkan di dunia ini orang yang melakukan segala bentuk macam dosa, korupsi ,judi dan dosa-dosa lainnya namun ia senang. Hidup enak. Tidak terkena musibah. Itu semua tidak bisa menjadi ukuran. Karena yang menjadi ukuran adalah “kemanakah ia akan ditempatkan nanti di akhirat? Apakah ia kesurga atau ke neraka?


Allah mencintai hambanya yang berusaha dengan terorganisir dan termanage

Qs:61;4 (surah as-shaff)
إن الله يحب الذين يقاتلون في سبيله صفا كأنهم بنيان مرصوص.
Sesungguhnya Allah mencintai orang yang berjihad di jalan-Nya dengan ber shaf-shaf (barisan-barisan yang teratur) seakan-akan mereka adalah bangunan yang tersusun kokoh.
Jihad adalah perjuangan. Bukan hanya di medan perang. Namun juga mencakup perjuangan di dalam hidup ini. Usaha, Perbuatan, Rencana, proyek harus dijalani dengan teratur, ter-manage dan ter-oganisir untuk mendapatkan hasil yang optimal. Allah mencintai usaha yang terorganisir dan termanage.


Banyak renungan-renungan lain yang belum terungkap
-Semakin banyak kita merenungi Al-Qur’an semakin banyak petunjuk yang kita dapat dalam kehidupan ini.
- Semakin banyak kita merenungi Al-Quran semakin kuat keimanan kita dan ketakwaan kita kepada Allah.
- Semakin banyak kita merenungkan Al-Qur’an semakin besar husnuzzhan kita kepada sang pencipta.
-Semakin banyak kita merenungi Al-Qur’an semakin yakin kita akan janji Allah.

-Renungilah Al-Qur’an lebih banyak lagi. Semoga Allah menyinari kehidupan kita dengan petunjuk-Nya.
- Semoga Allah menampakkan kepada kita semua rahasia-rahasia Al-Qur’an sehingga kita merasakan keindahannya.
والحمد لله رب العالمين

Saturday, November 8, 2008

serial penjelasan hadits arba'in hadits 21

Hadits 21
Istiqamah dan Iman
عَنْ سُفْيَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الثَّقَفِيِّ قَالَ
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قُلْ لِي فِي الْإِسْلَامِ قَوْلًا لَا أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًا بَعْدَكَ وَفِي حَدِيثِ أَبِي أُسَامَةَ غَيْرَكَ قَالَ قُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ فَاسْتَقِمْ
Dari Sufyan bin Abdullah Ats-Tsaqafi ia berkata: saya berkata: Wahai Rasulullah katakanlah dalam Islam satu perkataan yang tidak akan aku tanyakan tentang itu kepada seseorang setelahmu (dalam hadits Usamah kepada seseorang selainmu). Bersabdalah Rasulullah S.A.W : katakanlah “saya beriman kepada Allah maka istiqamah-lah (H.R.Muslim)
Penjelasan:
Arti istiqamah
Istiqamah dalam bahasa arab berarti lurus seperti dalam firman Allah S.W.T:
إهدنا الصراط المستقيم
Tunjukan kami jalan yang lurus.
Dalam istilah adalah:
Tetap dan teguh dalam syari’at Allah sebagaimana yang diperintahkan Allah dilandasi dengan ikhlas (Dr.Fahl). Istiqamah juga diartikan dengan teguh dalam ta’at. Istiqamah juga diartikan mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah S.A.W (AL-Qari). Juga diartikan dengan menempuh jalan yang lurus yaitu agama yang lurus tanpa berbelok dari jalan itu ke kanan atau ke kiri, dan itu mencakup melakukan ta’at secara keseluruhan baik yang zhahir (Nampak) ataupun yang bathin (yang tidak Nampak) (ibnu rajab). Istiqamah juga mengamalkan syari’at secara sempurna tanpa berpaling darinya sejengkalpun (ibnu ‘asyur).
Pembagian istiqamah:
Istiqamah hati
Yaitu istiqamah dalam tauhid. apabila hati benar-benar mengenal Allah, takut kepada-Nya, mengagungkannya, mengharapkannya, berdo’a kepadanya, pasrah diri kepada-Nya, berpaling dari selain-Nya maka seluruh anggota tubuh akan beristiqamah. Hati adalah rajanya anggota tubuh. Anggota tubuh adalah tentaranya. Apabila raja telah istiqamah maka tentara dan rakyatnya akan istiqamah juga. Oleh sebab itu dalam hadits yang telah kita pelajari:
Ingatlah dan sesungguhnya didalam jasad ada segumpal daging apabila segumpal daging itu baik maka baik pula lah seluruh jasad. Apabila segumpal daging itu rusak maka rusak pula lah seluruh jasad . itu adalah hati/jantung.
Istiqamah lisan
Dari anggota tubuh yang paling penting adalah lisan/lidah. Ia adalah yang mengungkapkan dari isi hati dan yang meng ekspresikannya. Dalam riwayat tirmizi dengan tambahan: berkata Sufyan bin Abdullah ats-tsaqafi: apakah yang engkau paling khawatirkan dari diriku? Kemudian rasulullah S.A.W memegang lidahnya sendiri dan mengakatakan “ini” (yang paling aku khawatirkan dari dirimu).
Dalam hadits shahih riwayat imam ahmad dari Anas bin Malik R.A:
لَا يَسْتَقِيمُ إِيمَانُ عَبْدٍ حَتَّى يَسْتَقِيمَ قَلْبُهُ وَلَا يَسْتَقِيمُ قَلْبُهُ حَتَّى يَسْتَقِيمَ لِسَانُهُ وَلَا يَدْخُلُ رَجُلٌ الْجَنَّةَ لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ
Tidaklah lurus iman seseorang sampai lurus hatinya dan tidaklah lurus hatinya sampai lurus lisannya dan tidaklah masuk surga seseorang yang tidak merasa aman dengannya tetangganya.

Faidah-faidah istiqamah:
a. Istiqamah adalah keteguhan dan kemenangan
b. Orang yang istiqamah akan dihindarkan dalam hidup mereka dari ketakutan dan kesedihan
c. Orang yang istiqamah akan dimasukkan surga
Allah berfirman dalam surah fushilat ayat 20-21 yang artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan Tuhan kami adalah Allah kemudian mereka beristiqamah akan turun kepada mereka para malaikat (yang berkata); janganlah engkau takut dan sedih dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan kepada kalian.
Kami adalah pelindung kalian di dunia dan di akhirat dan bagi kalian di dalamnya apa yang kalian inginkan dan bagi kalian apa yang kalian panggil”.
Pentingnya istiqamah:
Tidak ada sesuatu yang menunjukkan pentingnya istiqamah lebih dari perintah Allah S.W.T kepada nabi-Nya untuk ber istiqamah dalam firmannya surah hud ayat 112: فاستقم كما أمرت
“maka istiqmah-lah sebagaimana yang engkau telah diperintahkan”..
Pelajaran dari hadits:
Semangat sahabat dalam mempelajari agama dan menjaga keimanan mereka.

serial penjelasan hadits arba'in hadits 20

Pengajian hadits
Masjid al-falah
2 agustus 2008

Hadits yang ke 20

Rasa Malu

عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ (عقبة بن عمرو[1] رضي الله عنه)
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِمَّا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلَامِ النُّبُوَّةِ إِذَا لَمْ تَسْتَحْيِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ
Dari Abu Mas’ud R.A telah bersabda nabi S.A.W sesungguhnya dari apa yang diketahui manusia dari perkataan nabi : apabila engkau tidak malu maka kerjakanlah apa yang engkau inginkan.. H.R.Bukhari


Penjelasan :

Yang dimaksud dengan yang diketahui manusia dari perkataan nabi adalah peninggalan perkataan para nabi pada umat-umat terdahulu dan ditetapkan dalam syari’at Islam.
Perkataan ini tidak dimaksud secara lahirnya. Akan tetapi gaya bahasa ini adalah ancaman dan peringatan seperti perkataan orang tua kepada anaknya yang malas dan tidak mau belajar “ya udah, gak usah belajar” hal ini tidak dimaksudkan zhahirnya akan tetapi adalah sebagai ancaman bagi anak itu..
Orang yang tidak mempunyai rasa malu maka ia akan melakukan yang ia inginkan dan tidak akan menghiraukan apapun.
Pelajaran dari hadits ini adalah bahwa rasa malu adalah bagian syariat-syariat terdahulu.
Seorang manusia hendaklah menjadi orang yang jelas dan terbuka, apabila ada suatu hal yang tidak perlu sikap malu maka kerjakanlah selama itu tidak ada kemafsadahan (pengrusakan).

Adapun hadits –hadits yang berkaitan dengan hadits ini:

Dari Zuhri dari salim dari bapaknya (Abdullah bin Umar R.A) : nabi mendengarkan seseorang menasihati saudaranya untuk malu maka bersabdalah rasulullah S.A.W : malu adalah bagian dari iman. (H.R.Bukhari dan Muslim)

Dari anas bin malik R.A ia berkata telah bersabda rasulullah s.a.w : tidaklah ketidak senonohan pada sesuatu kecuali akan membuatnya jelek dan tidaklah rasa malu pada sesuatu kecuali menjadinya indah.

Dalam musnad ahmad dengan sanad yang shahih dari Imran bin hushain ia berkata: rasulullah S.A.W bersabda: malu adalah baik seluruhnya.


Dalam ilmu tidak boleh malu :

Dalam bukhari (mua’allaqan)[2] aisyah berkata: sebaik-baiknya perempuan adalah perempuan Anshar mereka tidak pernah dihalangi rasa malu dalam memperdalam agama..
Mujahid mengatakan (dalam bukhari mu’allaqan)[3] : tidak mempelajari ilmu orang yang malu dan yang sombong.

Malu ketika mandi:

Dari abdul malik bin abi sulaiman al-‘arzami dari ‘atha dari Ya’la sesungguhya rasulullah S.A.W melihat seseorang mandi ditempat terbuka tanpa sarung (penutup) maka rasulullah naik mimbar maka ia memuji Allah kemudian rasulullah S.A.W bersabda: sesungguhnya Allah pemalu penutup mencintai malu dan menutup maka apabila seseorang diantara kamu mandi maka . (Abu Dawud dalam As-Sunan) (Hadits Shahih).

Dari Abdullah bin Dinar dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari nabi S.A.W bersabda: Iman ada 65 cabang dan malu adalah cabang dari iman.

Busyair bin ka’b (salah seorang tabi’in) berkata: tercatat dalam buku hikmah: sesungguhnya dari rasa malu itu ada rasa tenang.

Dengan masuknya bulan ramadhan ini kita tingkatkan rasa malu kita kepada Allah. Banyak mendekatkan diri kepada Allah, meninggalkan segala ketidak senonohan , makian , cercaan. Sikap malu itu dapat menghalangi orang yang memilikinya dari api nekara. Orang yang punya rasa malu ketika ia akan mengerjakan sesuatu dia akan bertanya pada dirinya apakah ini pantas ?. kita tidak ingin melihat pemandangan makan makanan tanpa udzur syar’i di tengah hari bulan ramadhan.

Semoga Allah menjadikan kita orang yang selalu mempunyai rasa malu sehingga kita dapat menjalankan bulan ramadhan ini dengan sebaik-baiknya..


[1] Uqbah bin Amr abu mas’ud. Ikut perang badar (sebagaimana dikatakan oleh Imam Al-Bukhari) juga ikut bai’ah aqabah yang ke 2. Wafat di kufah tahun 10 hijriyah.
[2] Di washalkan (di sambung sanadnya) oleh Imam Muslim dalam shahihnya dalam kitab al-haidh
حدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَابْنُ بَشَّارٍ قَالَ ابْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ الْمُهَاجِرِ قَالَ سَمِعْتُ صَفِيَّةَ تُحَدِّثُ عَنْ عَائِشَةَ.. فقالت عائشة..

[3] Di washalkan (di sambung sanadnya) oleh abu nu’aim dalam al-hilyah dari jalan
عَلِيّ بْن الْمَدِينِيّ عَنْ اِبْن عُيَيْنَةَ عَنْ مَنْصُور عَنْ مجاهد

Tuesday, November 4, 2008

percakapan bahasa arab sehari-hari untuk calon jema'ah haji indonesia

    Assalam,

How are you all? i hope you are fine.

   The following article is about easy conversation for indonesian pilgrims. I wrote this by my self according to daily arab conversation including Saudian, Egyptian and other dialects.

   Beberapa badan bimbingan haji - termasuk depag- memberikan pelatihan bahasa arab untuk para calon jema'ah haji. namun buku yang dikeluarkan depag dan diperbanyak di kbih menurut penulis cukup rumit dan terlalu panjang. Oleh sebab itu penulis mencoba dalam artikel pendek ini mencantumkan percakapan praktis bahasa arab dengan singkat dan mudah untuk para calon jema'ah haji. penulis tidak mengambil dari buku apapun. Ini memang berdasarkan pengalaman penulis di tanah suci dan percakapan bahasa arab yang telah dipraktekan.

  Artikel ini bukan hanya memuat dialek saudi namun juga mencakup dialek-dialek arab lainnya seperti mesir dan maroko.

  Semoga dapat bermanfa'at bagi pembacanya.




Percakapan bahasa Arab sehari- sehari 
untuk jama’ah haji Indonesia




Kata kunci:



  Apa = إيش (esy)

  Saya ingin= أبغى (abgha)

  Kamu ingin apa= إيش تبغى (esy tibgha)

  Dimana, kemana = وين (dimana)

  Dari mana asalmu = إنت من أبن (inta min ein)

  Dari mana kamu datang = إنت من وين (inta min wein)

  Berapa ini= بكم هذا (bikam hada)

  Bagaimana, setuju= إيش تقول (esy tegul)

  Iya, oke = أيوه ، نعم ، طيب (aywah,na’am, thayyib)

  Tidak= لا (laa)

  Pergi = رايح(rooyih)

  Pergi kemana? = وين رايح (wein rooyih)

  Saya beli = أشتري (asytarii)


Kosa kata: 

A. Jenis-jenis sakit



  Flu= زكام (zukaam)

  Batuk = سعال (su’aal)

  Pusing= مصدوع (mashduu’)

  Sakit perut= مبطون، ألم المعدة (mabthuun, alamul ma’idah)


B. Di Bandara

  Makanan = طعام )tha’aam)

  Makanan khas Indonesia= طعام إندونيسي (tha’aam induniisii)

  Obat-obatan= أدوية، دواء(adwiyah,dawaa’)

  Quran Indonesia = مصحف إندونيسي (mushaf induniisii)

  Sambal= شطة (Syaththoh)

  Koper= حقيبة (haqiibah)

  Tas, koper= شنطة (Syanthah)


C. Rumah Sakit

  Rumah sakit=مستشفى

  Dokter= طبيب (Thobiib)

  Suster= ممرضة (Mumarridhoh)

  Sakit= مريض (mariidh)

  Terluka=مجروح (majruuh)

  Klinik= عيادة (‘iyaadah)

  Pasar= سوق، أسواق (Sug)

  Baju= لباس (libaas)

  Kemeja = قميمص (Qhamiish)

  Jalabiyah= جلابية (jallaabiyah)

  Kurma= تمر (tamer)

  Bahan= ثوب (Tsuub)


D. Transportasi dan Domisili

  Bis= حافلة (haafilah)

  Supir= سائق (Saa iq)

  Tarif= أجرة (Ujroh)

  Gedung= عمارة (‘Imaaroh)

  Lift= أصانصير (ashanshiir)

 Apartement= شقة (syaggah)

 Kamar= غرفة (Gurfah)

 Tangga= سلّم (sullam)



E. Sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi 


Masjidil haram (ketika di mekkah), masjid nabawi (ketika di madinah)= حرم

Masuk= دخول (Dukhuul)

Keluar= خروج (Khuruuj)

Pintu= باب (Baab)

Eskalator= مصعد (mash’ad)

Lantai = طابق ، دور (Thoobiq, daur)

Toilet= دورات مياه (Dauraat Miyaah)

Pendingin air= براد (Barrood)

Lantai 1= دور أول (Daur Awwal)

Lantai 2= دور ثاني (Daur Tsaanii)

Lantai 3= دور ثالث (Daur Tsaalits)

Lantai bawah= دور أرضي (Daur Ardhii)


F. Makanan dan Minuman 


  Pasar bahan makanan pokok= بقالة (Baqqoolah)

  Sayur-sayuran = خضار (khudhoor)

  Nasi= رز (Ruzz)

  Telur= بيض (Beidh)

  Ikan= سمك (samak)

  Ayam= دجاج (dajaaj)

  Daging= لحم (lahm)

  Tea= شاي (Syaay)

  Susu= حليب (haliib)

  Kopi= قهوة (Qahwah)

  Dingin= بارد (Baarid)

  Panas= حار (haarr)

  Hangat= ساخن (saakhin)

  Money changer= صراف (Shorroof)

  Change money= صرف (Shorf)

  Buah-buahan= فواكه (Fawaakih)

  Apel= تفاح (Tuffaah)

  Pisang= موز (Mauuz)

  Jeruk= برتقال (burtugaal)

  Tomat= طماطم (thomaatim)

  Cabe= فلفل (Filfil)

  Bawang= بصل (bashol)

  Gula= سكر (Sukkar)

  Garam= ملح (milh)

  Besar= كبير (Kabiir)

  Kecil= صغير (Shoghiir)

  Mahal= غالي (ghoolii)

  Murah= رخيص (Rokhiis)


G. Petunjuk Jalan


  Arah=اتجاه (ittijah)

  Didepan= قدام (guddam)

  Terus lurus= على طول ('ala thul)

  Kanan, kekanan= على اليمين ('alal yamin)

  Kiri, kekiri= على الشمال ('ala syimal)

  Dibelakang= في الوراء (fil wara)

  Dibawah= تحت (taht)

  Diatas= فوق (fog)

  Disana= هناك (hinaak)

  Disini= هنا (hina)

  Jarak = مسافة (masafah)

  Dekat= قريب (Gariib)

  Jauh= بعيد (Ba’iid)

 
H. Bilangan= العدد (Al-‘adad)



  Satu= واحد (Waahid)

  Satu reyal= ريال (Riyaal)

  Dua riyal= ريالين (Riyaalen)

  Dua= إثنين (Itsnain)

  Tiga= ثلاثة (Tsalaatsah)

  Empat= أربعة (Arba’ah)

  Lima= خمسة (Khomsah)

  Enam= ستة (Sittah)

  Tujuh= سبعة (Sab’ah)

  Delapan= ثمانية (Tsamaniyah)

  Sembilan= تسعة (Tis’ah)

  Sepuluh= عشرة (Asyroh)

  Sebelas= إحدى عشر (Ihda asyar)

  Dua belas= إثنا عشر (Itsna ‘asyar)

  Tiga belas= ثلاثة عشر (Tsalatsata ‘asyar)

  Empat belas= أربعة عشر (Arba’ata asyar)

  Lima belas= خمسة عشر (Khomsata ‘asyar)

  Enam belas= ستة عشر (Sittata asyar)

  Tujuh belas= سبعة عشر (Sab’ata aysar)

  Delapan belas= ثمانية عشر (Tsamaniyata ‘Asyar)

  Sembilan belas= تسعة عشر (Tis’ata asyar)

  Dua puluh= عشرين (‘Isyriin)

  Dua puluh satu= واحد وعشرين (Waahid wa ‘isyriin)

  Tiga puluh= ثلاثين (Tsalatsiin)

  Empat puluh= أربعين (Arba’iin)

  Lima puluh= خمسين (Khomsiin)

  Enam puluh= ستين (Sittiin)

  Tujuh puluh= سبعين (Sab’iin)

  Delapan puluh= ثمانين (Tsamaniin)

  Sembilan puluh= تسعين (Tis’iin)

  Seratus= مائة (Mi`ah)

  Seribu= ألف (alf)

  Dua ribu= ألفين (alfain)

  Sejuta= مليون (milyuun)

  Dua juta= مليونين (Milyuuneen)


Ungkapan Singkat:



Ketika naik taksi ingin ke mesjidil haram atau kemesjid nabawi : حرم! (haram)

Kunci saya : مفتاحي (miftaahii)

Punyaku:  حقي (haggii)

Sekarang:  دحين (dahiin)

Entar: بعدين (ba’diin)

Saya ingin tukar uang:  أبغى صرف (Abghoo Sorf)

Tunggu sebentar: إستن شويه (Istanna Syuwayah)

Ini kemahalan: هذا غالي (Hadza ghoolii)

Sudah: خلاص (Kholaash)

Belum= لسه (Lissah)

Tidak tahu: مو عارف (mu ‘aarif)

Saya orang Indonesia: أنا إندونيسي (ana induniisii)

Saya sakit: أنا مريض (ana mariidh)

Tolong saya: ساعدوني (saa’iduunii)

Toolong: النجدة (annajdah)

Saya tidak mau: ما أبغى (ma abghoo)