Wednesday, June 24, 2009

ihwal manusia dalam al-Qur'an dan as-Sunnah

Ihwal manusia dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah

1. Keadaan manusia sebelum dilahirkan:

A. (Proses penciptaan manusia)

1. Surah al-mu’minun ayat 12-14
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ (12) ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ (13) ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ (14)

Yang artinya:
12. Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
13. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
14. Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.

2. Surah al-hajj ayat 5:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِنُبَيِّنَ لَكُمْ وَنُقِرُّ فِي الْأَرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى وَمِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا وَتَرَى الْأَرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ

Yang artinya:
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya kami Telah menjadikan kamu dari tanah, Kemudian dari setetes mani, Kemudian dari segumpal darah, Kemudian dari segumpal daging yang Sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, Kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, Kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya Telah diketahuinya. dan kamu lihat bumi Ini kering, Kemudian apabila Telah kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.

3. Surah Ghafir ayat 67:
هُوَ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ ثُمَّ لِتَكُونُوا شُيُوخًا وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّى مِنْ قَبْلُ وَلِتَبْلُغُوا أَجَلًا مُسَمًّى وَلَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ.
Yang artinya:
Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah Kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, Kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, Kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), Kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu berakal (memahaminya).

B. (Proses penciptaan dan pencatatan rizki,ajal perbuatan, bahagia atau sengsara)
Hadits bukhari dan muslim dari Abdullah bin Mas’ud R.A.:

إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا نُطْفَةً ثُمَّ يَكُونُ فِي ذَلِكَ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يَكُونُ فِي ذَلِكَ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يُرْسَلُ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيهِ الرُّوحَ وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيدٌ..
رواه البخاري ومسلم عن عبد الله بن مسعود واللفظ لمسلم
Yang artinya:
Sesungguhnya seseorang diantara kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya 40 hari dalam keadaan air mani kemudian pada waktu yang serupa dalam keadaan segumpal darah kemudian dalam waktu yang serupa dalam keadaan segumpal daging kemudian diutuslah seorang malaikat maka ia meniupkan kepadanya ruh dan diperintahkan dengan 4 perintah dengan mencatat rizkinya, ajalnya, perbuatannya dan apakah ia adalah orang yang bahagia ataukah ia orang yang sengsara..

C. (Allah mengambil janji dari manusia untuk bertauhid)
Surah Al-A’raf ayat 172:
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ
Yang artinya:
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku Ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap Ini (keesaan Tuhan)",


2. Keadaan manusia setelah dilahirkan:

A. (Manusia dilahirkan dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa)
Surah an-nahl ayat 78:
والله أخرجكم من بطون أمهاتكم لا تعلمون شيئا وجعل لكم السمع والأبصار والأفئدة لعلكم تشكرون
Dan allah mengeluarkan kalian dari perut-perut ibu-ibu kalian dalam keadaan kalian tidak mengetahui apa-apa dan Allah telah menjadikan bagi kalian pendengaran dan penglihatan agar kalian bersyukur.
B. (Fase kehidupan manusia)
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً يَخْلُقُ
مَا يَشَاءُ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ
Yang artinya:
Allah lah yang telah menciptakan kalian dari keadaan lemah kemudian menjadikan setelah lemah kuat kemudian menjadikan setelah kuat lemah dan beruban allah menciptakan apa yang Ia inginkan dan ia adalah maha mengetahui yang maha berkuasa.

Sunday, June 21, 2009

Islam, ilmu pengetahuan dan tekhnologi

Islam, ilmu pengetahuan dan tekhnologi

Islam adalah agama yang pro tekhnologi dan kemajuan. Bagi islam segala ilmu yang bermanfa’at dan tidak bertentangan dengan syari’at adalah hal perlu dipelajari. Islam bukanlah agama seperti nashrani pada abad pertengahan yang para gereja-gereja ketika itu mengharamkan belajar ilmu dan tekhnologi. Islam mengajarkan menuntut ilmu dari tempat peribadatan orang muslim yaitu mesjid. Mesjid bukan hanya tempat ibadah namun juga sebagai tempat menimba ilmu.
Hal ini yang terjadi. Kaum muslimin telah maju terlebih dahulu ketimbang eropa ketika itu. Islam telah maju dengan ilmu kedokterannya sehingga imam syafi’I mengatakan:
Saya tidak mendapatkan satu ilmu yang lebih mulia setelah mengetahui halal dan haram dari ilmu kedokteran..
Islam datang dengan wahyunya yang pertama telah memerintahkan untuk membaca dalam surah al-alaq ayat pertama: “إقرأ باسم ربك الذي خلق” bacalan dengan nama Tuhan-mu yang telah menciptakan.
Ketika perang badar rasulullah menjadikan syarat bebasnya para tawanan perang mengajari membaca dan menulis kaum muslimin. Ketika perang ahzab rasulullah menggunakan tekhnologi parit yang dikuasai oleh seorang sahabatnya yang berasal dari Persia yang bernama Salman Al-Farisi.
Jelaslah dari yang telah disebutkan bahwa islam adalah agama yang pro ilmu pengetahuan dan tekhnologi selama tidak menyimpang dari ajaran islam itu sendiri.
Berikut adalah tokoh-tokoh muslim dalam ilmu pengetahuan dan spesifikasi kelimuannya:
1. Dalam sains
Ibnu famas yang terkenal dalam ilmu kimia dan astronomi.
Ibnu jubair dari Valencia yang terkenal dalam sejarah dan geografi. Ibnu batuthah dari tanger.
2. Dalam bidang filsafat.
Abu bakr bin thufail. Ibnu rusyd dari cordova.
3. Dalam bidang fikih
Ibnu hazm.
4. Dalam bidang bahasa dan sastra
Abu hayyan. Ibnu malik pengarang kitab alfiyyah.
5. Dalam bidang ilmu pasti
Al-khawarizm yang terkenal dengan algorisme.
Al-jabr. Teorinya dengan aljabar.
6. Dalam bidang teknik mesin
Al-jazari
Taqi al-din dari damaskus.
7. Dalam ilmu kedokteran
Ibnu sina.