Wednesday, October 21, 2009

Tauhid

Tauhid
Tauhid dalam bahasa arab adalah bentuk masdar dari kata “وحد-يوحد” dibaca wahhada yuwahhidu yang artinya menjadikan sesuatu satu..
Dalam istilah adalah:
Mengesakan Allah dalam beribadah kepada-Nya…

Pembagian tauhid:
Tauhid dibagi menjadi 3:
1. Tauhid rububiyyah:
Yaitu mengesakan Allah dalam perbuatan-Nya: dalam penciptaan, menghidupkan, memberi rizki, memiliki dan mengatur alam semesta ini.
Dalilnya:
Al-a’raf ayat 54:
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
Sesungguhnya Tuhan-mu yang telah menciptakan langit dan bumi dalam jangka 6 hari kemudian bersemayam di atas arsy’…
Al-zukhruf ayat 9 dan 87
ولئن سألتهم من خلق السموات والأرض ليقولن خلقهن العزيز العليم
Dan seandainya engkau bertanya kepada mereka siapakah yang menciptakan langit dan bumi pastilah mereka akan mengatakan “telah menciptakan semua itu yang maha perkasa , maha mengetahui.
ولئن سألتهم من خلقهم ليقولن الله فأنى يؤفكون..
Dan apabila engkau bertanya kepada mereka siapakah yang telah menciptakan mereka pastilah mereka akan mengatakan “Allah” maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan ?,


2. Tauhid uluhiyyah:
Yaitu mengesakan Allah dalam beribadah kepada-Nya
Dalilnya adalah:
Al-an’am ayat 162-163
قل إن صلاتي ونسكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين لا شريك له وبذلك أمرت وأنا أول المسلمين
Katakanlah sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan itulah aku telah diperintahkan dan aku adalah orang pertama-tama meyerahkan diri.
Surah al-mu’minun ayat 117
ومن يدع مع الله إلها آخر لا برهان له به فإنما حسابه عند ربه إنه لا يفلح الظالمون
Dan barang siapa berdo’a dengan selain Allah tidak ada baginya satu dalil pun baginya dengan hal tersebut maka sesungguhnya perhitungannya disisi Tuhannya sesungguhnya tidaklah beruntung orang-orang yang zhalim.

3. Pembagian yang terakhir dari tauhid adalah tauhid asma’ wa sifat..
Yaitu mengimani dengan apa yang ada dalam al-qur’an dan as-sunnah dari nama-nama Allah yang baik dan sifat-sifatnya yang tinggi tanpa merubah, mengabaikan, menta’wil, menyerupakan dengan sesuatu pun.
Dalam bahasa lain tauhid asma wa sifat adalah mengesakan Allah dalam nama-namanya dan sifat-sifatnya yang tidak menyerupai nama-nama dan sifat-sifat mahluk-Nya.
Dalil nya adalah firman Allah surah as-syura ayat 11:
ليس كمثله شيء وهو السميع البصير
Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.
Juga dalam firman Allah dalam surah al-a’raf ayat 180:
ولله الأسماء الحسنى فادعوه بها وذروا الذين يلحدون في أسمائه سيجزون ما كانوا يعملون
anya milik Allah asmaa-ul husna , maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam nama-nama-Nya . Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.
Contoh-contoh tauhid asma wa sifat:
1. firman Allah S.W.T.
الرحمن على العرش استوى
Yang maha penyayang bersemayam di atas “Arsy”
Maka kita meyakini bahwa Allah bersemayam di atas Arsy (singgasana) tanpa menyamakan seperti apakah singgasana Allah atau menanyakan bagaimanakah Allah bersemayam?
2. hadits
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الْآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
Dari abu hurairah R.A.: bahwasanya rasulullah S.A.W. bersabda: “Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun pada setiap malam ke langit dunia, ketika masih tersisa sepertiga malam terakhir. Dia berfirman: ‘Siapa yang berdoa kepadaKu, niscaya Aku mengabulkannya, siapa yang memohon kepadaKu, niscaya Aku memberinya, siapa yang meminta ampun kepadaKu niscaya Aku mengampuninya!”. H.R.Bukhari dan Muslim
Penyimpangan – penyimpangan tauhid:
Secara garis besar penyimpangan tauhid ada 3 macam yaitu:
1. syirik: yaitu menjadikan Allah mempunyai sekutu. Seperti meminta kepada selain Allah, berqurban, bernazari untuk selain Allah.
Syirik adalah dosa yang tidak akan diampuni apabila pelakunya tidak bertaubat dan mati dalam keadaan itu… sesuai dengan firman Allah surah an-nisa ayat 48 yang artinya:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”.

2. Kufur: adalah tidak mengakui bahwa Allah itu ada dan tidak mengakui rasululullah sebagai utusan Allah. Kufur adalah kebalikan dari iman.
Dalam surah Muhammad ayat 34 Allah berfirman yang artinya:
Sesungguhnya orang-orang kafir dan menghalangi manusia dari jalan Allah kemudian mereka mati dalam keadaan kafir, maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampun kepada mereka.
3. nifaq: yaitu menampakkan ke-Islaman dan menyembunyikan kekufuran di dalam hati..
Allah berfirman dalam surah an-nisa ayat 145 yang artinya:
esungguhnya orang-orang munafik itu pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.

a. Contoh-contoh syirik:
Menyembah berhala atau mengagungkan patung-patung tertentu, sesajenan, perdukunan dan ramalan..
b. Contoh – contoh kufur:
Tidak mengakui Allah dan rasul-Nya.. keluar dari agama Islam atau yang disebut dengan (murtad)
c. Contoh-contoh nifak:
Mengaku-ngaku islam padahal di dalam hatinya ingin merusak dan menghancurkan Islam itu sendiri.