Tuesday, December 23, 2008

Tahun baru Islam. Refleksi muhasabah

TAHUN BARU ISLAM, REFLEKSI MUHASABAH.

Apakah arti bulan muharram ?
Dinamakan bulan muharram karena diharamkannya didalamnya terjadinya peperangan.
Siapakah yang menamakan bulan muharram pertama kalinya?
Para pakar sejarah menyebutkan bahwa yang menamakannya pertama kali adalah Kilab yaitu kakek Rasulullah S.A.W yang kelima.
Apakah bulan muharram adalah lebarannya anak yatim ?
Tidak ada dalam text quran dan hadits yang menunjukan hal tersebut. Anak yatim memang seharusnya disantuni dan diperhatikan keadaannya tanpa terikat pada hari-hari tertentu atau bulan-bulan tertentu.
Rasulullah dalam hadits shahih bersabda:
أنا وكافل اليتيم في الجنة هكذا وأشار بالسبابة والوسطى وفرج بينهما شيئا
Aku dan penyantun anak yatim seperti ini disurga dan rasulullah S.A.W mengisyaratkan dengan (kedua jari tangannya) telunjuk dan jari tengahnya dan merenggangkan sedikit diantara kedua jari tersebut. Hadits riwayat al-bukhari (textnya), abu daud, at-tirmizi dari sahl bin sa’d R.A.
Hadits ini menunjukan keutamaan orang yang dekat dengan anak yatim. Memberikan bantuan, santunan bahkan tanggungan untuk kehidupan mereka.
Bagaimana tidak? rasul S.A.W dan penganggung anak yatim berdekatan di surga nanti.

Muhasabah
Tahun baru telah datang. Marilah kita muhasabah kebelakang apa yang telah kita lakukan selama setahun penuh yang lalu. Apakah tahun yang telah kita lalui telah kita pergunakan sebaik-baiknya?
Apakah kita telah melaksanakan shalat tanpa meninggalkannya sedikitpun? Apakah kita selalu menjaga shalat pada waktunya ? apakah shalat kita adalah shalat yang khusyu’ ? apakah shalat kita bisa mencegah kita dari berbuat hal yang keji dan mungkar? Apakah shalat yang kita lakukan menjadikan kita dekat kepada Allah?
Apakah kita telah melaksanakan shalat malam, dhuha dan shalat sunnah lainnya?
Apakah kita telah melakukan zakat pada tahun ini ?? apakah kita telah bersedekah dan berinfak dijalan Allah dengan segala ke-ikhlasan? apakah kita telah berinfak dan sedekah setiap bulan atau harinya? Apakah shadaqah yang kita keluarkan benar-benar untuk Allah dan bukan karena ingin dilihat orang? Atau ingin di puji-puji?
Apakah pada bulan ramadhan kemarin kita telah berpuasa dengan sebenar-benarnya ? apalah puasa ramadhan yang kita tinggalkan kemarin telah menambah keimanan kita dan keta’atan kita? Apakah kita telah melaksanakan puasa-puasa sunnah lainnya? Puasa senin kamis? Puasa daud? Puasa 3 hari setiap bulannya?
Apakah kita telah melaksanakan haji dengan keikhlasan dan ketulusan ? apakah haji yang telah kita lakukan menjadikan kita dekat kepada Allah dan selalu mengingatkan kepada hari yang dikumpulkan semua makhluk dari zaman adam A.S sampai akhir ummat nabi Muhammad S.A.W? apakah haji yang telah kita lakukan telah merubah sikap kita kepada Allah dan makhluk? apakah haji tersebut telah menjadikan kita hamba-hamba Allah yang rendah hati dan bukan hamba yang sombong dan takabbur?
Apakah kita telah berbuat baik kepada orang tua? Apa yang telah kita sumbangkan untuk islam dan ummatnya? Apa yang kita telah perbuat untuk kemajuan islam? Apakah kita telah membela Islam dengan seluruh ajarannya? Ataukah kita malah memojokkan islam atau menjadi apatis terhadapa ajaran Islam itu sendiri?
Apakah kita telah mendidik anak-anak kita, istri dan keluarga kita dengan didikan Islam pada tahun kemarin? Apakah kita telah mengjajarkan kepada mereka Al-Quran dan Sunnah Shahihah? Apakah kita telah mengajarkan kepada mereka adab dan sopan santun kepada orang lain dan kepada orang yang lebih tua?
Sungguh tak terasa setahun telah kita lalui. Waktu terus berjalan, umur bertambah.namun apakah kita telah memanfa’atkan umur yang diberikan Allah kepada kita. Allah berfirman:
والعصر إن الإنسان لفى خسر إلا الذين آمنوا وعملوا الصالحات وتواصوا بالحق وتواصوا بالصبر
Demi masa. Sungguh manusia dalam kerugian . kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh dan saling berwasiat dengan kebenaran dan berwasiat dengan kesabaran.
Imam syafi’I mengatakan :
لو ما أنزل الله على خلقه حجة إلا هذه السورة لكفتهم
Seandainya Allah hanya tidak menurunkan satu hujjah kepada mahluknya kecuali surah ini (al-ashr) maka pasti akan cukup bagi mereka. (sebagaimana di kutip oleh Ibnul qayyim dalam bukunya miftah darus sa’adah) Orang muslim akan menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya dan tidak akan membiarkannya begitu saja.
Berapa lama waktu yang telah kita gunakan untuk ibadah? Berapa lama waktu yang telah kita gunakan untuk membaca Al-Qur’an? Apakah kita termasuk orang-orang yang yang menyia-nyiakan waktu? Menghabiskan waktu untuk hal yang tidak berguna? Menghabiskan waktu untuk bermain dan tertawa? Menghabiskan waktu dalam ghibah dan hal – hal yang melupakan kita akan hari akhir.
Kita harus memanfa’atkan waktu sebaik-baiknya untuk meningkatkan ibadah , keta’atan, ilmu dan kemajuan Islam dan Ummatnya.
Dengan tahun baru islam ini kita harus memulai perbaikan dalam dari kita, keluarga kita , orang-orang yang ada di sekitar kita bahkan seluruh orang islam. Tanpa perubahan dan perbaikan maka kita akan menjadi orang yang merugi dan sangat rugi.
Imam hasan al-bashri berkata: Barang siapa yang harinya lebih baik dari pada hari yang kemarin maka ia adalah orang yang beruntung. Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarinnya maka ia adalah orang yang rugi. Barang siapa yang hari ini lebih buruk daripada hari kemarin maka ia adalah orang yang terlaknat.
Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri. Selama nafas masih kita hembuskan maka kita harus memperbaikinya secepatnya.
Penyesalan semata tidak pernah akan cukup. Seorang muslim harus berusaha dan berjuang untuk memperbaiki dirinya , keluarganya, orang disekelilingnya dan semua orang Islam.
Dengan masuknya tahun baru ini. Mari kita perbaiki perbuatan kita. Amalan kita. Agar kita menjadi orang yang beruntung yang di berkahinya.
Bulan muharram sebagai awal bulan dari tahun ini harus kita mulai dengan dengan sebaik-baiknya. Karena permulaan yang baik akan mempengaruhi seluruh isi dari suatu hal.
Imam Malik berkata:
لا يصلح هذه الأمة إلا بما صلح بها أولها
Tidaklah baik ummat ini kecuali telah baik awal ummatnya. Segala usaha kalau dimulai dengan baik niscaya akan memberikan hasil yang baik juga.
Apa yang harus kita mulai pada tahun baru ini?
Menguatkan niat untuk melakukan perubahan dan perbaikan.
فإذا عزمت فتوكل على الله إن الله يحب المتوكلين
Maka apabila engkau telah berazam (berkeinginan kuat) maka berserah dirilah kepada Allah sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berserah diri.
Melakukan perubahan dan perbaikan tersebut.
Allah berfirman:
ذلك بأن الله لم يك مغيرا نعمة أنعمها على قوم حتى يغيروا بأنفسهم وأن الله سميع عليم
إن الله لا يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم..
dan begitulah Allah tidak merubah suatu nikmat yang ia berikan kepada satu kaum sampai mereka merubahnya dengan diri mereka sendiri dan sesungguhnya Allah sungguh maka mendengar dan mengetahui
sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum sampai mereka merubah dengan diri mereka sendiri.
Melakukan sunnah rasulullah S.A.W pada bulan ini dengan berpuasa pada hari kesepuluh (yang disebut dengan ‘asyura) dan sehari sebelum atau sesudahnya.
Abdullah bin Abbas R.A berkata:
مَا رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ إِلَّا هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ
Saya tidak pernah melihat rasulullah S.A.W mencari hari untuk berpuasa yang ia utamakan atas hari-hari lainnya kecuali hari ini yaitu hari asyura’. H.R. Bukhari dan Muslim
Rasulullah S.A.W juga bersabda:
صيام يوم عاشوراء، أحتسب على اللَّه أن يكفر السنة التي قبله.
Puasa hari asyura’ aku meminta kepada Allah agar menghapuskan (dosa) satu tahun sebelumnya. H.R.Muslim dari Abu Qatadah R.A
Sejarah puasa asyura’:
Sebelum rasulullah datang ke madinah Rasulullah dan para shahabat berpuasa hari asyura’ dan ini telah dilakukan oleh orang jahiliyyah sebelum datang islam. Kemudian datanglah perintah berpuasa ramadhan maka nabi meninggalkan puasa hari asyura’. Rasulullah bertemu dengan orang yahudi di madinah menanyakan kepada mereka : puasa apa yang mereka lakukan pada hari asyura’. Mereka menjawab bahwa pada hari ini Allah menyelamatkan Musa dari kejaran fir’aun. Kemudian Rasulullah S.A.W menjawab bahwa kami lebih berhak dengan Musa A.S dari pada kalian maka nabi puasa dan memerintahkan untuk berpuasa. orang yahudi berkata: sesungguhnya hari asyura’ ini adalah hari yang di agungkan oleh yahudi. Rasulullah pun bersabda: seandainya kami hidup tahun depan maka kami akan berpuasa pada hari kesembilan. Rasulullah juga memerintahkan dalam hadits shahih riwayat imam ahmad dari Ibnu Abbas R.A: bersabda rasulullah S.A.W: puasalah pada hari asyura ‘ dan berbedalah dengan orang yahudi berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.
Lagi-lagi Rasulullah S.A.W memerintahkan kita agar berpuasa pada bulan ini. Memerintahkan kepada kita agar berpuasa pada hari kesepuluh pada bulan ini yaitu yang hari ‘asyura. Kemudian setelah Rasul mengetahui bahwa hari ini adalah hari yang di agungkan oleh para orang yahudi maka Rasul memerintahkan kita agar berbeda dengan mereka. Yaitu memerintahkan kepada kita agar berpuasa sehari sebelum hari kesepuluh atau sehari sesudahnya.
Marilah kita memulai tahun baru ini dengan memperbaiki diri kita dan menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Melakukan sunnah –sunnah yang di ajarkan kepada kita. Semoga kita selalu menjadi hamba yang diberkahi dan di sayangi Allah.
Amin