Wednesday, November 26, 2008

khutbah ied adha 1429 H

Khutbah idul adha 1429H/ 8 Desember 2008
Pelajaran-pelajaran dari Qurban dan Haji
Di Kukusan, Depok

إن الحمد لله نستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له
وأشهد ألا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله لا نبي بعده.
قال الله تعالى : يآيها الذين آمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون
يآبها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبث منهما رجالا كثيرا واتقوا الله الذي تساءلون به والأرحام
إن الله كان عليكم رقيبا
يآيها الذين آمنوا اتقوا الله وقولوا قولا سديدا يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما
اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على آل إبراهيم وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على آل إبراهيم فى العالمين إنك حميد مجيد

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam sang pengasih dan penyayang hamba-Nya. Sang pelimpah karunia yang tak tehingga kepada seluruh mahluk-Nya. Syukur kami panjatkan kepada-Mu Ya Allah agar kami terus menjadi hamba-hamba yang selalu bersyukur kepada-Mu Ya Allah.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita , panutan kita semua, qudwah dan uswah hasanah kita nabi Muhammad S.A.W. beserta para keluarga, sahabat dan pengikutnya yang selalu berjuang mempertahankan sunnahnya.
Pada hari yang penuh berkah ini, pada hari yang agung ini kita merayakan hari ied ini dengan shalat di tempat ini. Ya Allah jadikanlah kami orang yang selalu bersyukur kepada-Mu.
Tanggal 10 zul hijjah ini memilik sejarah dan kisah yang seluruh muslim seharusnya mengetahuinya.
Kejadian yang pertama adalah penyembelihan nabi ismail alaihassalam. Yang Allah ceritakan dalam surah as-shaffat ayat 100-109:
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ (100) فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلَامٍ حَلِيمٍ (101) فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ (102) فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ (103) وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ (104) قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (105) إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْبَلَاءُ الْمُبِينُ (106) وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ (107) وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ (108) سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ (109) كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (110) إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِينَ (111) وَبَشَّرْنَاهُ بِإِسْحَاقَ نَبِيًّا مِنَ الصَّالِحِينَ (112)



Yang artinya:
100. (Ibrahim berkata):. Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.
101. Maka kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.
102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".
103. Tatkala keduanya Telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ).
104. Dan kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,
105. Sesungguhnya kamu Telah membenarkan mimpi itu. Sesungguhnya Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
106. Sesungguhnya Ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
107. Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
108. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang Kemudian,
109. (yaitu)"Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim".
110. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
111. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba kami yang beriman.
112. Dan kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh.

Pelajaran-pelajaran dari kurban:
1. Mimpi nabi adalah perintah Allah yang harus dilaksanakan.
2. Pentingnya mendidik anak dengan baik. Juga pentingnya memberikan contoh yang baik kepada anak agar mereka bisa baik seperti orang tuanya.
Surah An-Nisa ayat 9:
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
Tingkat kriminalitas yang tinggi di negeri yang kita cintai ini salah satu penyebabnya adalah kurangnya bimbingan orang tua kepada anaknya sehingga anak menjadi rusak. Orang tua terlalu sibuk dengan pekerjaaan, bisnis dan perkara dunia lainnya sehingga mereka lupa untuk mendidik anaknya sendiri.
3. Pentingnya kederisasi dan re-generasi anak agar mereka bisa melanjutkan visi dan misi orang tua. Agar mereke melanjutkan dakwah islam. Agar mereke mempertahankan islam. Menyeberkan ilmu yang bermanfa’at tanpa terputus hingga hari kiamat. Kaderisasi dan regenerasi adalah perbuatan yang dilakukan oleh para nabi. Lihatlah bagaimana nabi Ya’qub mengkader anak-anaknya dan ingin memastikan pengkaderisasiannya telah berhasil:
أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنْ بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَهَكَ وَإِلَهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ
وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
Apakah kalian meyaksikan ketika Ya'qub kedatangan maut, ketika ia Berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kalian sembah sepeninggalku?" mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan yang Maha Esa dan kami Hanya tunduk patuh kepada-Nya". Surah Al-Baqarah ayat 133.
4. Berdialog dengan anak adalah merupakan cara terbaik dalam mendidik anak yang akan mempererat hubungan silaturrahim antara orang tua dan anaknya. Cara mendidik anak dengan kasar akan menjadikan jarak yang jauh antara orang tua dan anaknya.
5. Ketaatan nabi Isma’il A.S kepada ayahnya nabi Ibrahim A.S adalah karena ia mengetahui bahwa perintah untuk menyembelihnya adalah perintah Allah. Ta’at kepada orang tua adalah bentuk ibadah kepada Allah. Al-qur’an selalu mengiringi perintah tauhid dengan perintah berbakti kepada orang tua. Terlebih perintah itu adalah perintah Allah yang disampaikan oleh orang tua.
6. Macam-macam sabar:
a. sabar dalam menjalankan perintah Allah seperti sabar dalam melaksanakan shalat, zakat haji juga termasuk perintah yang berat ini yang dibebankan kepada nabi Ibrahim A.S yaitu menyembelih anaknya sendiri. Namun Allah gantikan dengan sembelihan kurban yang lain yaitu seekor domba.
b. Sabar dalam meninggalkan maksiat. Sabar untuk tidak mencela dan memaki orang. Sabar untuk tidak mengganggu orang. Sabar untuk tidak minum minuman keras atau berzina dan segala apa yang Allah larang. Orang perlu sabar dalam meninggalkan suatu dosa apalagi dosa itu telah ia sering lakukan sebelumnya. Ia perlu kesabaran yang tinggi agar ia tidak mengerjakan dosa itu lagi dan bisa sepenuhnya menjauhkannya.
c. Sabar atas musibah yang menimpanya. Ridha dengan apa yang Allah tentukan untuknya. Pasrah kepada Allah dan meminta kepada-Nya agar digantikan dengan kebaikan. Di zaman yang segala sesuatunya telah naik harganya. Mulai kebutuhan sandang dan pangan, biaya pendidikan sampai jatuhnya harga rupiah. Semua itu harus kita jalani dengan penuh kesabaran dan ikhlas tanpa harus berputus asa. Meminta kepada Allah agar selalu diluaskan rizki dan diberikan kebaikan dari mushibah yang telah dialami.
Sebagaimana dalam hadits rasulullah S.A.W.:
اللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا
Ya Allah berilah aku pahala dalam musibah (yang aku alami) dan gantikanlah untukku kebaikan darinya. H.R.Muslim dari Ummu Salamah R.A.
7. Berserah diri kepada Allah atas segala keputusan dan perintah-Nya. Menjalani perintah-Nya tanpa ragu atas sesuatu yang berkaitan dengan dunia. Jangan lah pernah merasa rugi mengeluarkan uang untuk beribadah. Beribadah haji, berkurban, bersedekah, berzakat. Semua itu kita harus jalankan dengan ikhlas dan tanpa ragu sedikitpun. Allah tidak akan menjadikan kita sengsara karena kita mengeluarkan harta untuk ibadah.
8. Beragama Islam artinya kita tunduk atas segala perintah Allah dan rasul-Nya tanpa mengedepankan akal dan perasaan. Karena Islam artinya kita siap melaksanakan apa yang diperintahkan walaupun tidak sesuai dengan akal dan perasaan kita. Kisah penyembelihan nabiah , Isma’il ini adalah bukti nyata atas sikap pasrah kepada segala yang diperintahkan , walaupun menurut akal sehat dan perasaan kita ini adalah perbuatan tidak bisa diterima. Bagaimana mungkin seorang bapak akan menyembelih anaknya sendiri. Anaknya yang pertama dan dalam usia muda belia. Namun Ibrahim A.S. tahu ini adalah perintah Allah yang harus dilaksanakan. Segala perasaan atau pun nalar harus dikebelakangkan.


Kejadian yang kedua pada bulan zulhijjah ini adalah ibadah haji dengan seluruh manasiknya.
Ya Allah berikan rizki kepada kami yang belum pernah haji agar bisa melaksanakan ibadah tersebut. Ya Allah berikanlah kepada kami yang telah haji agar dapat beribadah haji lagi dan menjadi hamba-hamba Mu yang benar-benar hajinya diterima.
Ibadah haji memilki pelajaran-pelajaran yang sangat berarti bagi seluruh ummat islam diantaranya;
Melepaskan diri dari segala kemewahan, kekayaan dan kesombongan. Seorang haji memakai pakaian ihram yang sama dengan yang lainnya. Tidak ada perbedaan antara yang kaya dan yang miskin. Orang yang kaya melepaskan segala kemewahan. Melepaskan dasinya, jasnya sepatunya yang mahal dan hanya memakai dua helai kain putih, jauh dari segala kemewahan. Orang yang miskin menyadari bahwa kedudukan manusia disisi Allah adalah sama. Oleh sebab itu seorang yang telah haji semestinya meninggalkan sifat takabbur dan ingin dipuji orang. Tidaklah wajar seseorang yang telah haji ingin dipuji dengan gelarnya. Justru gelar yang manusia berikan kepadanya seharusnya menggerakannya untuk selalu ta’at kepada Allah.
Melempar jamrah (melempar batu-batu kecil) di tempat jamarat mengingatkan kita akan cobaan yang dialami Ibrahim A.S ketika ia ingin menyembelih anaknya. Para syeitan mencoba menghalangi jalannya dan merayunya agar tidak meyembelih anaknya. Nabi Ibrahim akhirnya melempar batu-batu kecil itu di tempat jamarat yang tiga untuk mengusir para syeitan yang merayu dan menghalangi pelaksanaan perintahan Allah itu. Ini adalah bukti nyata bahwa syeitan adalah musuh yang paling nyata bagi manusia. Seorang muslim harus benar-benar memusuhi syeitan. Karena mereka adalah musuh orang yang beriman sesuai dengan firman Allah dalam surah fathir ayat 6:
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
Sesungguhnya syeitan itu adalah musuh sekalian maka jadikanlah ia musuh. Sesungguhnya ia mengajak kelompoknya agar menjadi penghuni api neraka.
Ummat islam adalah ummat yang satu. Allah berfirman:
إِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ
Sesungguhnya ummatmu adalah ummat yang satu dan Aku adalah tuhan kalian maka sembahlah Aku. Surah al-anbiya 92.
Ummat yang satu yaitu ummat yang hanya menyembah Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatupun. Tidak membenarkan perdukunan, ramalan dan segala bentuk praktek syirik yang ada. tidak menyembah berhala atau mengagungkan benda-benda tertentu.
Ummat islam adalah ummat yang satu. Yaitu ummat yang mempunyai satu kiblat “ka’bah” . mempunyai ajaran yang satu yaitu ajaran al-qur’an dan sunnah. Ummat islam adalah ummat yang hanya mengenal satu kewarganegaraan yaitu kewarganegaraan “Islam”. Datangnya para jema’ah haji dari seluruh penjuru dunia membuktikan bahwa mereka beridentitas satu yaitu Islam itu sendiri.
Ummat islam memang berbeda bahasa dan warna kulit namun mereka beridentitas islam. Allah berfirman dalam surah arrum ayat : 22
وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِلْعَالِمِينَ
Dan dari tanda-tanda kekuasaannya adalah penciptaan langit dan bumi dan perbedaan lisan-lisan kalian dan warna-warna kalian. Sesungguhnya pada hal itu terdapat tanda-tanda kekuasan Allah bagi orang-orang yang mengetahui.
Haji adalah ritual yang mengingatkan kita akan hari “mahsyar”. Hari yang mengumpulkan manusia dari zaman Adam A.S. sampai akhir ummat nabi Muhammad S.A.W untuk dihitung segala perbuatan dan amalannya yang ia telah lakukan di kehidupan dunia.
Di padang Arafah dan di Mina para jama’ah haji berkumpul dalam satu tempat untuk memenuhi panggilan Allah. Mereka berkumpul ditempat yang panas. Mereka berdesak-desakan dan hanya memakai dua helai kain tanpa memakai tutup kepala. Hal itu mengingatkan kita kepada kedasyhatan hari mahsyar yang matahari pada waktu itu sangat dekat dengan kepala manusia. Orang dalam keadaan seperti ini ia akan mengingat-ngingat segala apa yang ia telah lakukan. Ia akan mengingat-ngingat segala dosa dan kesalahannya.
Pesan Haji Rasulullah S.A.W
Dalam hadits yang panjang yang diriwayatkan oleh Muslim dari hadits Jabir R.A:
..إِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا أَلَا كُلُّ شَيْءٍ
مِنْ أَمْرِ الْجَاهِلِيَّةِ تَحْتَ قَدَمَيَّ مَوْضُوعٌ وَدِمَاءُ الْجَاهِلِيَّةِ مَوْضُوعَةٌ..
Sesungguhnya darah-darah kalian dan harta-harta kalian adalah haram atas kalian seperti haramnya hari kalian ini dalam bulan kalian ini di negeri kalian ini. Ingatlah setiap sesuatu dari perkara jahiliyyah telah ditinggalkan. Darah-darah jahiliyyah telah ditinggalkan.
..فَاتَّقُوا اللَّهَ فِي النِّساءِ فَإِنَّكُمْ أَخَذْتُمُوهُنَّ بِأَمَانِ اللَّهِ وَاسْتَحْلَلْتُمْ فُرُوجَهُنَّ بِكَلِمَةِ اللَّهِ وَلَكُمْ عَلَيْهِنَّ
أَنْ لَا يُوطِئْنَ فُرُشَكُمْ أَحَدًا تَكْرَهُونَهُ فَإِنْ فَعَلْنَ ذَلِكَ فَاضْرِبُوهُنَّ ضَرْبًا غَيْرَ مُبَرِّحٍ وَلَهُنَّ عَلَيْكُمْ رِزْقُهُنَّ
وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ وَقَدْ تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ إِنْ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ كِتَابُ اللَّهِ..
Maka bertakwalah kepada Allah dalam perempuan. Karena sesunggunya kalian mengambil mereka dengan amanat dari Allah dan kalian menjadi halal atas kemaluan-kemaluan mereka dengan kalimat Allah. Bagi kalian janganlah sampai mereka memasukkan kedalam rumah kalian orang-orang yang memang kalian tidak menginginkan mereka masuk. Maka apabila mereka melakukan hal itu maka pukul lah mereka yang tidak melukai. Dan berikanlah kepada mereka rizkinya dan pakaiannya dengan baik. Dan aku telah meninggalkan sesuatu yang kalian tidak akan tersesat setelahnya apabila kalian berpegang teguh dengannya yaitu Kitabullah.
Dipenghujung khutbah ini khatib berpesan kepada khatib sendiri dan jama’ah sekalian agar selalu berkorban dalam memperjuangkan islam baik dengan harta ataupun jiwa. Agar berpegang teguh kepada ajaran Al-Qur’an dan sunnah shahihah sebagai pedoman hidup seorang muslim dan penuntunnya.
Khatib juga mengajak kita semua untuk selalu banyak bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita agar kita selalu disayangi Allah dan diberkahi-Nya.



اللهم اجعلنا شاكرين على نعمك التي أنعمت علينا واجعلنا صابرين على المصائب
التي أحيطت بنا . اللهم ارفع عنا المصائب كلها .اللهم اجعل هذا البلد آمنا مطمئنا يأتيه رزقه رغدا من كل مكان
اللهم اغفر لنا ذنوبنا ولوالدينا وارحمهم كما ربونا صغارا
اللم ارزقنا رزقا حلالا واسعا مباركا فيه. اللهم اجعلنا ممن يعلي كلمتك إلى يوم الدين. اللهم اجعلنا من المتمسكين بالكتاب والسنة إلى يوم نلقاك. آمين يا الله يا رب العالمين
وصلى اللهم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم.